Mengadu pada Ibu
Bu..
anakmu ini harus bertahan hidup di tanah gersang penuh kadal liar, Bu.. anak penuh
keluh ini haus, haus kasih sayang dari wanita, darimu, dan suamimu, yang
membuahi ovarium dalam rahim sucimu..
Bu..
engkau dan lelaki perkasamu itu baik-baik saja kan? Padahal setiap harinya
kalian harus melawan kerasnya hidup, menelan mentah-mentah pahitnya hidup, yang
pahitnya lebih pahit dari ampas kopi, tapi engkau berdua tak pernah lengah!
Tetap
merenda benang kehidupan. Aku bangga, namun tak bisa berbuat apa-apa, laiknya
kaum tunadaksa.
-Jakarta,
4 November 2013
Komentar
Posting Komentar
Bercuap ya..